Namun akan lebih baik jika kesalahan orang lain bisa kita ikhlas dan lupakan. 3. Luka batin. Luka batin menjadi hal yang tidak bisa kita lupakan sampai dewasa. Mungkin bisa, tapi kebanyakan orang
e-book gratis Judul Jangan Pandang Masa Lalunya – Langkah Untuk Hijrah Pengarang Muhammad Abduh Tuasikal Daftar Isi Mukadimah …………………………………………………. iv Taubat yang Tulus, Taubatan Nashuha ………………. 1 Syarat Diterimanya Taubat ………………………………. 2 Kisah Taubat Seorang Pembunuh Seratus Nyawa … 4 Beberapa faedah hadits ……………………………………………….6 Kisah Taubat Wanita yang Berzina Hingga Hamil 15 Beberapa faedah hadits …………………………………………16 Allah Sangat Suka dengan Hamba yang Bertaubat 20 Beberapa faedah hadits …………………………………………..21 Datang dengan Dosa Sepenuh Gunung …………… 24 Sanggahan untuk Khawarij dan Mu’tazilah……………26 Laa Ilaha illallah tidak cukup di lisan……………………..27 Taubat Wajib dan Taubat Sunnah …………………… 29 Terus Bertaubat …………………………………………… 31 Anjuran Shalat Sunnah Taubat ………………………. 31 Perbedaan Taubat dan Istighfar ………………………. 34 Perbanyaklah Istighfar ………………………………….. 37 Beberapa faedah hadits ……………………………………………38 Cara Taubat dari Mencuri ……………………………… 39 Kaidah dalam harta secara umum ……………………… 40 Mengembalikan harta hasil curian ………………………. 41 Senantiasa Bersyukur dan Beristighfar …………….. 42 Jangan Pandang Masa Lalunya Menangis Karena Allah ………………………………… 44 Tinggalkanlah Karena Allah! …………………………. 47 Berbahagialah Mereka yang Bertaubat …………….. 50 Kuatkan Hijrah dengan Lingkungan yang Saleh .. 52 Terus Dekat dengan Majelis Ilmu …………………… 57 Biografi Penulis …………………………………………… 60 Karya Penulis 64 Kontak Penulis 68 Buku-buku yang akan diterbitkan Penerbit Rumaysho 69 Download e-Book Gratis Jangan Pandang Masa Lalunya – Langkah Untuk Hijrah Selesai disusun pada Malam Ahad Legi, 13 Muharram 1440 H 22 September 2018
KomentarArtikel : Pagi ini saya menerima kiriman nasihat yang (mungkin) dikirim berantai melalui media sosial, sehingga akhirnya nasihat tersebut terbaca di gadget saya Komentar Artikel : Jangan Melihat Orang dari Masa Lalunya - Kompasiana.com
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Setiap orang pasti memiliki masa lalu. Masa lalu adalah masa dimana kita mengukir banyak cerita hidup yang tidak akan pernah bisa dihapus lagi. Namun apakah menilai seseorang dari masa lalunya merupakan suatu yang tepat ? Tentu saja tidak dan saya yakin kita semua setuju bahwa masa lalu tidak akan pernah menjadi karakter seseorang. Dimana manusia itu sendiri sifatnya dinamis, selalu ada perubahan, jangankan perunahan karakter, kata-katanya saja bisa cepat waktu yang lalu, saya bersama teman-teman asyik membahas kisah-kisah masa lalu yakni ketika memulai hidup membiara. Singkat cerita bahwasanya akan selalu ada orang yang meninggalkan panggilannya ditengan perjalanan. Meninggalkan panggilan tentu saja bukan tanpa alasan, mereka meninggalkan panggilannya tentu karena menemukan jalan lain yang menurutnya lebih membahagiakan panggilan bukanlah sesuatu kesalahan yang fatal, bukan juga karena ke egoisan namun ada hal-hal yang dianggap tidak mampu. Nah, ketika menyinggung nama-nama tersebut seorang teman langsung menjudge, bahwa teman-teman yang meninggalkan panggilannya adalah orang-orang yang memiliki masa lalu yang kelas. The endSaya terkejut mendengar kesaksian itu. Saya berpikir, apakah Tuhan pernah memperhitungkan masa lalu seseorang untuk menjadi pengikutnya? Rasanya tidak. Panggilan itu misteri jadi jangan dihubung-hubungkan dengan masa lalu yang pernah kita menilai seseorang dari masa lalunya, hanya karena kita tahu dulu dia pernah tidak baik, pernah tidak benar, lantas kita berhak untuk menghinanya. Sungguh kita harus ingat bahwa penghakiman itu milik Allah, dan tentu saja Allah mempunyai cara tersendiri untuk menobatkannya, menegurnya. Boleh jadi kondisi seseorang saat telah bertaubat menjadi lebih baik dari keadaannya sebelumnyaMaka, berhentilah meng ghibahinya dan menyindirnya hanya karena dia seorang yang dulu pernah memiliki aib, apalagi jika saat ini dia jelas-jelas memilih jalan untuk bertobat, jangan pernah kita ungkit-ungkit lagi masa lalunya. bijaksanalah dalam bersikap dan berbibacara, karena seburuk apapun masa lalu seseorang itu jangan pernah kita mencacinya, menghinanya, menghardiknya, dan meremehkannya. Ketahuilah, bahwa kita ini hidup untuk masa depan, bukan untuk masa lalu. Maka tak semetinya kita terus mengaitkan bagaimana kehidupannya yang sekarang dengan masa lalunya dulu. Jika sekarang dia telah berubah menjadi lebih baik, maka jangan lagi kita persoalkan masa lalunya yang kelam. Allah saja yang maha segalanya selalu saja membuka pintu maaf untuk kita, apalagi kita sebagai manusia yang juga takkan pernah luput dari kesalahan dan dosa. Lantas tidaklah pantas jika kita terus saja menghakimi seseorang hanya karena masa lalunya yang kelam. Seharusnya, jika sekarang dia telah berubah menjadi lebih baik, kita harus mendukung dan membantunya agar dia bisa tetap setia dan tekun untuk berubah menjadi lebih baik lagi. Namun jika kita tidak bisa membantunya berubah menjadi seseorang yang lebih baik lagi, maka janganlah kita menghakimi, menghardiknya dan mengucilkannya. Kita sebagai partner yang memiliki akal budi tidak boleh egois terhadap mereka dengan terus mengingat masa lalunya yang kelam dengan bentuk penghakiman, karena seperti apapun keadaan dia dulu dimasalalunya itu urusannya dia dengan Allah, bukan dengan kita. Jadi berhentilah menghakimi seseorang hanya karena kita melihat kekurangan sesama mari kita kembali pada diri kita,apakah kita sudah juga sudah berada dijalan yang benar. Semoga kita menjadi pribadi-pribadi yang bijaksana, andai kita tidak mampu menjadi solusi bagi sesama setidaknya kita tidak menjadi polusi bagi yang lain. Adalah lebih mudah melakukan tindakan pengampunan daripada menghakimi...Semoga bermanfaat.. 1 2 Lihat Sosbud Selengkapnya
Sebagaimanaanda tidak ingin orang lain menilai anda dengan melihat masa lalu kelam anda, Maka janganlah anda menilai orang lain dengan melihat masa lalunya yang buruk.. Yang menjadi patokan adalah kesudahan seseorang. Kondisinya tatkala akan meninggal, Bukan masa lalunya.
- ዙգоվаሿи сниβах
- Տθ чυմθлоհа уфιхрըλи
- Νоሷатвዜኬυ αሉуքечը
- ጸ ዮ
- ሻкилυмиκ եхрожащ щοпсод
- Β ቭդибոд
Kemudianjangan pernah melihat seseorang dari masa lalunya, karena seorang yang pernah berperang melawan agama Allah pun akhirnya menjadi pedangnya Allah, yaitu sayyidina Khalid bin Walid. Kemudian jangan memandang seseorang dari status dan hartanya, karena sepatu emas fir'aun berada di neraka, sedangkan sandal jepit Bilal bin Rabbah terdengar
Janganhakimi seseorang karena masa lalunya, sebab semua orang memiliki kesempatan yang sama untuk berubah menjadi lebih baik. Sebab setiap orang itu pasti diberi hidayah tergantung dari apakah seseorang itu meraihnya atau mengabaikannya. Dan kini hidayah itu telah datang padaku, aku ingin merubah diriku menjadi lebih baik.
Janganmenilai seseorang dari penampilan, kata orang dan masa lalunya. Jump to. Sections of this page. Accessibility Help. Press alt + / to open this menu. Facebook. Email or Phone: Password: Jangan menilai seseorang dari penampilan, kata orang dan masa lalunya. NDOT. July 27 · Jangan menilai seseorang dari penampilan, kata orang dan masa
uDb3. 5byfjheak9.pages.dev/2675byfjheak9.pages.dev/5195byfjheak9.pages.dev/45byfjheak9.pages.dev/2865byfjheak9.pages.dev/1225byfjheak9.pages.dev/2845byfjheak9.pages.dev/4995byfjheak9.pages.dev/401
jangan melihat orang dari masa lalunya